Dalam rangka mewujudkan Kota yang Cerdas, Pemerintah Kota Magelang melalui Dinas Komunikasi, Informasi, dan Statistik Kota Magelang melaksanakan sosialisasi dokumen masterplan Smart City, di Aula Adipura Kencana kantor Wali Kota pada Kamis (07/12/2023) yang di hadiri oleh 60 peserta dari unsur Kepala OPD, camat, serta Rektor Universitas dan Sekolah Tinggi se Kota Magelang.
Kepala Diskominsta Kota Magelang, Muchamad Abdul Azis mengatakan, sosialisasi Dokumen Masterplan Smart City dimaksudkan untuk menyelaraskan pemahaman seluruh stakeholder di Kota Magelang agar dapat bersinergi dalam menjalankan Smart City di Kota Magelang sehingga strategi pembangunan Smart City dapat terimplementasi dengan baik.
“Dokumen Masterplan Smart City Kota Magelang terbagi dalam empat buku yaitu Analisis Strategis Masterplan Smart City, Masterplan Smart City, Executive Summary Masterplan Smart City, dan Quickwin Smart City” ujarnya
Ia melanjutkan, dari adanya sosialisasi ini dapat meningkatan pelayanan publik kepada masyarakat yang efektif, efisien, ekonomis dan tuntas.
Tim Ahli penyusun Masterplan Smart City dari Pusat Studi Sosial Asia Tenggara UGM, Prof. Rini Rachmawati menyampaikan Kota Magelang sangat strategis sebagai pusat kegiatan lokal, regional, dan nasional melalui beberapa rencana program unggulan yang mengacu pada dimensi-dimensi Smart City.
Pada kesempatan yang sama, Wali Kota Magelang melalui Plt Asisten III, Handini Rahayu menyampaikan bahwa dalam mewujudkan kota yang cerdas diperlukan kesungguhan dan komitmen dari seluruh pemangku kepentingan dalam mensosialisasikan gagasan pembangunan smart city ini kepada seluruh masyarakat agar siap untuk menerima perubahan ke arah digitalisasi.
“Melalui forum Sosialisasi Masterplan Smart City ini, saya berharap dapat menjadi katalisator pengembangan smartcity di Kota Magelang, sekaligus menguatkan tekad dan iktikad kita untuk membangun kota magelang sebagai kota cerdas yang memiliki identitas sebagai kota layak huni yang aman, nyaman, hijau, dan berdaya saing, berbasis pada keunggulan ekonomi, budaya lokal, dan teknologi” tuturnya