KOTA MAGELANG – Pemerintah Kota Magelang optimis mampu meraih penghargaan kategori Nindya dalam kompetisi Kota Layak Anak (KLA) tahun 2023 yang diselenggarakan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) RI.
KLA merupakan penghargaan bagi kota yang mampu merencanakan, menetapkan, serta menjalankan seluruh program pembangunan dengan orientasi pada hak dan kewajiban anak.
Penghargaan ini merupakan apresiasi tahunan kepada kabupaten/kota yang terdiri dari lima kategori, yakni Pratama, Madya, Nindya, Utama dan Predikat Kota Layak Anak.
Kota Magelang pernah meraih penghargaan itu enam kali sejak lomba pertama kali diadakan mulai tahun 2011 silam. Meskipun, pada tahun 2022 lalu, Kota Magelang gagal mendapatkannya.
Penjabat (Pj) Sekda Kota Magelang, Larsita mengungkap perlu kesiapan seluruh stakeholder agar Kota Magelang meraih penghargaan KLA ini.
Menurutnya, Kota Magelang memiliki peluang besar mendapatkan KLA kategori utama atau klaster tertinggi penghargaan di bidang kesejahteraan anak tersebut. Hal itu ditunjukkan lewat raihan KLA yang mampu dipertahankan selama enam tahun berturut-turut.
“Sebenarnya Kota Magelang sangat dipercaya dalam rangka mendapatkan KLA. Target kita ini mestinya sekarang sudah utama, tapi tahun lalu kita ‘kejeglong’ karena evaluasi yang tidak kita perhatikan secara maksimal,” kata Larsita pada kegiatan pengarahan dan penekanan terhadap penilaian KLA Kota Magelang di Pendopo Pengabdian, Senin, (5/6/2023).
Tahun lalu Kota Magelang tidak mendapatkannya karena salah satu alasannya sistem penilaian yang menggunakan metode daring karena masih dalam kondisi pandemi Covid-19 sehingga sejumlah pihak tidak siap dengan sistem pemaparan baru tersebut.
Larsita meminta stakeholders terkait yang akan memaparkan data terkait penilaian Kota Layak Anak agar lebih percaya diri. Terutama dalam poin penilaian kemandirian.
Wakil Wali Kota Magelang, M Mansyur menuturkan, kurangnya kesiapan pada penilaian KLA tahun 2022 harus segera diatasi. Maka dari itu dia meminta seluruh komponen lebih serius dan berupaya lebih keras lagi untuk memaksimalkan pengentasan indikator yang masih menjadi poin minor penilaian tahun lalu.
“Kalau ada yang kurang siap kelihatannya sudah rampung, tapi itu baru kelihatannya, segera dimatangkan. Harus betul-betul siap,” katanya.
Menurut Mansyur, penghargaan KLA yang ditargetkan bukan untuk kepala daerah, melainkan seluruh komponen di Kota Magelang. (Pemkotmgl)